Padam

Tak akan ada tangis bahkan rengekan yang mendamba alunan kuas tersebut tergores kembali dalam lukisan hati pada sehelai kanvas terindah yang telah kau bingkai rapi.

Kanvas itu telah hancur seiring dengan hancurnya kepercayaanku padamu,
tiada kata yang mau diucap atas kebohongan terpahit dalam sandiwara termanis yang kau sebut kisah cinta

Bahkan mungkin kisah itu memang tak pernah ada,
karna lebih baik tak ada daripada berdiri diatas sebuah pondasi kebohongan,,

Ketika airmata sudah mengering diatas kisah termanis yang telah kuukir,,
pada sebuah janji yang bernama komitmen, dan ternyata kulalui sendiri diatas jembatan nadir
berselimut ilusi yang kau ukir dibawah alam sadarku dan kau rangkai manis laksana taman eden yang dijanjikan penguasa alam.

Tak ada bangkai yang tak diketahui,
tak ada kebusukan yang bisa kau simpan
ketika sebuah niat tulus ternyata berjalan sendiri tanpa sebuah kesadaran dari sang pembawa lentera

Lentera itu kini telah mati,
di hembus badai topan yang menyerang bertubi-tubi

Apa daya karna memang lentera itu harus mati
daripada bertahan hidup dalam ketidak mungkinan

Dan kapankah sang pembawa lentera untuk segera berhenti dari kebodohan yang ia pelihara
pada kekaguman pesona medusa dari otaknya,,,

Dia akan segera bangkit dari pesakitan yang ia alami
dan kenyataan terpahit yang sedang terjadi

Semua akan berlalu dengan beriringnya waktu,
pembawa lentera hanya ingin diam
tanpa ingin mengenang kisah itu lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Tak seorangpun akan benar ketika cinta merambat di celah2 hati yang kering,
mengisinya dengan segala makna..
tampak sangat indah.
Tak seorangpun akan kau dengar ketika bendera kemenangan berkobar.
tak peduli itu hanya sementara.
karena yang paling benar adalah suara hati,
yg memanggilmu untuk merasa bahagia walau sejenak..

dan tak ada yang perlu disalahkan ketika tawa itu direnggut hanya dengan satu tebasan pedang dusta.
benci itu tak terelakan
mngkin juga sesal
tapi ini hanya sepenggal kisah yg kan kita kenang pahitnya dgn senyum getir kelak tp kita kan lupakan & hidup tetap harus berjalan

kiswanto mengatakan...

kebahagiaan itu hanya semu
maya namun indah,
indah walau mengisyaratkan penderitaan
bagi mereka yang terbuai dengan pesonanya

racun keindahan yang ia tawarkan tak hanya
menyiksa relung hati,
tak jarang akal sehat pun ia rampas,,

cinta itu manis namun tega
saat ia telah buta
tapi ia takkan menyita hidupku
walaupun kebahagiaan itu sempat tergadai

Posting Komentar